Selasa, 07 Maret 2017

Semesta Kenangan



Aku hampir tidak mengenalnya, 
ketika melewati senja tanpa warna 
meski bau jiwanya masih bercerita 
tentang kisah dahulu kala 
sebelum duri-duri bernyanyi
dan memisahkan kami. 

Pena dan kertas mengira ceritaku ini adalah khayalan, 
atau tentang kisah perang, bukan tentang cinta 
Ya! Akupun tak ingin menyebutnya kisah cinta, 
sebut saja cerita mengenai namaku dan namanya 

Mungkin ini cerita biasa bagimu
tapi tidak untukku
Aku catat dalam satu perkamen rahasia, 
lalu kehidupan menyodorkan takdir aneka warna  

Jika kau bertanya siapa dia, sebut saja ia kenangan 
mungkin ia telah melupakanku, 
tapi aku tidak melupakannya 
karena rindu yang ku ciptakan 
membuat terang wajahnya sekarang. 

Ia acap merubah diri menjadi semesta; 
pantai yang indah 
sinar matahari 
daun-daun 
embun 
bahkan meja tulis
pensil
kertas
Ah, betapa banyak wajahmu



08/03/2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar