Senin, 21 November 2016

Selembar Kebahagiaan Menunggu Doa






Selembar kebahagiaan terpampang di atas meja, 
setia menunggu doa yang tak kunjung dipanjatkan.

Kesabaran tampak lelah meneranginya 
Sedangkan sang nurani 
yang paling dekat dengan kebahagiaan ini, 
malah santai menopang dagu. 

Sesekali menggaruk kepalanya
yang tak kunjung menemukan ide 
untuk memulai mengucapkan syukur. 

Mencoba untuk memukul keraguan
yang hinggap di kebisuan
Hingga akhirnya sang nurani
menyadari kesadaran yang melintas. 

Nurani mencoba memutar memori 
dari mana kesadaran itu berasal. 
Kapan saat itu terjadi. 
Tapi tetap saja tak kunjung mengerti

Ratusan kata selesai meluncur dari bibirnya
Kebahagiaan itu tak kosong lagi. 
Benar saja, muncul rasa damai dalam jiwa, 
seperti disinari lampu yang berkilau


Surabaya, 22 Nopember 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar